Kamis, 14 Maret 2013

Pemerintah Akan Impor 134.600 Ton Bawang Putih



Pedagang bawang tengah melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013). Harga bawang merah dan putih terus menanjak dalam satu pekan terakhir, diakibatkan kurangnya pasokan. Pedagang berharap kepada pemerintah untuk menstabilkan pasokan bawang ke Jakarta. Berdasarkan rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH), yang disetujui Kementrian Pertanian, kuota impor bawang putih pada semester I tahun 2013 sebanyak 160.000 ton.
    
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perdagangan akhirnya mengeluarkan surat persetujuan impor (SPI) untuk importasi bawang putih. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan harga bawang putih yang kian meroket.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi mengatakan SPI yang diterbitkan Kementerian Perdagangan sebanyak 134.600 ton untuk 92 perusahaan importir terdaftar (IT). Nilai tersebut sekitar 84,15 persen dari total kebutuhan periode Januari-Juni 2013 (semester I) yang sebesar 160.000 ton.
"Dengan diterbitkannya SPI tersebut dalam waktu kurang lebih 10-14 hari mendatang, pasokan bawang putih ke Pasar Induk dan Pasar Eceran, baik pasar tradisional maupun ritel modern, diharapkan dapat segera bertambah dan pada akhirnya membantu menurunkan harga bawang putih di pasar," kata Bachrul dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (14/3/2013).
Di sisi lain, Kementerian Perdagangan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah demi kelancaran arus barang dan distribusi dari empat pelabuhan, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Soekarno-Hatta (Makassar), dan Tanjung Perak (Surabaya). Koordinasi ini penting dilakukan guna memastikan ketersediaan produk hortikultura dengan harga yang terjangkau bagi konsumen dalam negeri.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina menambahkan, harga bawang putih dan bawang merah mengalami kenaikan cukup signifikan dan menjadi penyumbang inflasi terbesar pada bulan Maret 2013. "Pemerintah terus berupaya untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok, termasuk bawang putih dan bawang merah tersebut," kata Srie.
Harga bawang putih meningkat rata-rata sebesar 31,38 persen pada bulan Februari 2013 jika dibandingkan pada bulan sebelumnya. Menurut beberapa pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, kenaikan harga tersebut dipicu oleh kurangnya pasokan dari China yang merupakan eksportir terbesar bawang putih ke Indonesia (sebanyak 95 persen dari total kebutuhan nasional).
Sementara itu, China juga mengalami kenaikan harga bawang putih dari Rp 13.000 menjadi Rp 18.000 karena naiknya permintaan masyarakat lokal China. "Kenaikan harga di China juga turut mendorong naiknya harga bawang putih di Indonesia," tambah Srie.
Penyebab lain kenaikan harga adalah menurunnya produktivitas di sentra produksi di dalam negeri. Selain itu, pengeluaran rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) yang dibutuhkan dalam proses importasi juga sebelumnya sempat mengalami kendala.


http://bisniskeuangan.kompas.com

Harga Bawang Merah dan Bawang Putih Melambung


bawang merah
bawang merah
VIVAnews - Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mengalami kenaikan signifikan bahkan bisa dikatakan ganti harga. Satu minggu yang lalu harga bawang merah perkilonya dalam kisaran Rp15 ribu - Rp20 ribu kini harga bawang merah menjadi Rp40 ribu perkilogramnya.
 
Bawang putih lebih dulu mengalami kenaikan sangat tinggi. Jika sebelumnya harga bawang putih hanya mencapai Rp23 ribu perkilogramnya kini harga bawang putih mencapai Rp43 ribu perkilogramnya.
 
“Kedua komoditas memang mengalami kenaikan yang sangat tinggi dalam satu minggu terakhir ini,” kata Rus Widarmi, salah seorang pedang sayur-mayur di Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Selasa 12 Maret 2013
 
Menurutnya disaat harga bawang merah belum mengalami kenaikan, setiap harinya mampu menjual 50 kilogram hingga 100 kilogram namun saat ini laku 25 kilogram dalam sehari sudah beruntung.
 
“Bahkan untuk pembeli bawang putih pada saat harga normal pembeli biasanya membeli 1 kilogram bawang putih, namun saat ini rata-rata pembeli hanya membeli 1 ons bawang putih,”jelasnya
 
Sugiyani pedagang lainnya, menambahkan kenaikan harga bawang dipicu minimnya pasokan bawang merah dari distributor, selain itu tingginya intensitas hujan di daerah penghasil bawang merah menyebabkan gagal panen.
 
Untuk bawang putih pembeli mulai membeli produk lokal, bawang lokal dari wilayah Kaliangkrik, Magelang, meski diakuinya dari segi ukuran jauh lebih kecil dibanding yang import. “Harganya hanya 35 ribu, sebagian pembeli sudah mulai beralih ke lokal,” ujar nya.

Yani  berharap pemerintah turun tangan untuk mengatasi masalah ini, sehingga harga bawang kembali normal. “Pemerintah harus turun tangan menurunkan harga kebutuhan pokok masyarakat ini,” pintanya.

Di pasar-pasar tradisional se-Jabotabek terjadi kenaikan serupa. Harga bawang merah naik menjadi Rp32-33 ribu per kilogram. Harga bawang putih di pasar saat ini mencapai angka Rp35-37 ribu per kilogram. Bahkan, harga sempat menembus Rp40 ribu per kilogram dan bertahan beberapa hari.

Sementara itu, harga cabai di pasar saat ini mencapai Rp31 ribu per kilogram. Namun, harga daging sapi di pasar, imbuhnya, mengalami sedikit penurunan. Sekarang sekitar Rp85 ribu, turun Rp10 ribu dari harga sebelumnya, yaitu Rp95 ribu per kilogram.


http://bisnis.news.viva.co.id

Harga Bawang Putih Mulai Turun, Cabai Merangkak Naik

Ilustrasi. (Foto: Okezone)
MALANG - Harga bawang putih di beberapa pasar tradisional di Malang, Jawa timur mulai turun. Pantauan Okezone, harga bawang putih saat ini turun di kisaran Rp65 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram (kg).

Sebelumnya, harga bawang putih menempati harga tertinggi hingga Rp85 ribu per kilogramnya pada Rabu kemarin. Meski masih tergolong mahal, turunnya harga bawang putih ini juga diiiringi dengan naiknya harga cabai merah kecil atau cabai rawit yang mencapai Rp38 ribu per kg, harga cabai rawit pada sepekan sebelumnya hanya Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kg.

Sedangkan harga bawang merah masih tetap berada di kisaran Rp45 ribu sampai Rp50 ribu per kg dari sebelumnya yang berada di kisaran Rp20 ribu. Salah satu pedagang di Pasar Besar Malang, Suherna, menyebutkan, harga bawang putih mulai turun karena stok di Pasar Induk Gadang sudah mulai tersedia.

“Kemarin-kemarin kosong stoknya," ujar Suherna, Kamis (14/03/2013).

Beberapa pedagang sayur di pasar berharap harga bawang putih terus turun hingga batas normal sehingga para pembeli kembali banyak. Suparni, salah satunya, salah satu pedagang sayur eceran mengaku pembelinya hanya membeli bawang per biji sehingga omsetnya turun drastis. Ia juga berharap komoditas lainnya seperti bawang merah dan cabe rawit tidak semakin naik harganya seperti harga bawang putih. (wdi)


http://economy.okezone.com/ 

Jurus Kemendag Turunkan Harga Bawang



Pedagang menunjukkan bawang putih yang dijualnya di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2013)

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mengendalikan harga bawang putih di dalam negeri, Kementerian Perdagangan akan menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) importir yang melakukan importasi bawang putih. Kemendag telah menerbitkan SPI berdasarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang diajukan Kementerian Pertanian.
SPI yang diterbitkan itu tercatat sebanyak 134,6 ribu ton untuk 92 perusahaan Importir Terdaftar (IT) atau 84,15 persen dari total kebutuhan periode Januari-Juni (Semester I), yakni sebesar 160.000 ton.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi mengatakan, dengan diterbitkannya SPI itu, diharapkan dalam waktu kurang lebih 10-14 hari mendatang, pasokan bawang putih bisa segera bertambah dan pada akhirnya membantu menurunkan harga bawang putih di pasar.
Selain itu, Kemendag akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk kelancaran arus barang dan distribusi dari empat pelabuhan, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Soekarno-Hatta (Makassar), dan Tanjung Perak (Surabaya).
"Koordinasi ini penting dilakukan guna memastikan ketersediaan produk hortikultura dengan harga yang terjangkau bagi konsumen di dalam negeri," terang Bachrul.
Perlu diketahui, harga bawang putih dan bawang merah mengalami kenaikan cukup signifikan dan dikhawatirkan menjadi penyumbang inflasi terbesar di Maret 2013.
"Pemerintah berupaya menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok, termasuk bawang putih dan bawang merah," tambah Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina.
Menurut Srie, harga bawang putih naik rata-rata 31,38 persen pada Februari 2013 jika dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut beberapa pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, kenaikan harga dipicu oleh kurangnya pasokan dari China, yang merupakan eksportir terbesar bawang putih ke Indonesia (sebanyak 95 persen dari total kebutuhan nasional).
Sementara itu, China mengalami kenaikan harga bawang putih dari Rp 13.000 menjadi Rp 18.000 karena naiknya permintaan domestik China. "Kenaikan harga di China juga turut mendorong naiknya harga bawang putih di Indonesia," jelas Srie.
Penyebab lain kenaikan harga adalah menurunnya produktivitas di sentra produksi di dalam negeri. Selain itu, pengeluaran RIPH yang dibutuhkan dalam proses importasi juga sebelumnya sempat mengalami kendala.
Tak hanya bawang putih, harga bawang merah juga mengalami kenaikan rata-rata 11,36 persen pada Februari 2013 jika dibandingkan pada bulan sebelumnya. Berbeda dengan bawang putih, Srie mengatakan, kenaikan harga bawang merah disebabkan adanya perubahan cuaca yang disertai curah hujan yang tinggi.
Selain itu, kegagalan panen yang terjadi di beberapa daerah serta terhambatnya distribusi dari sentra produksi ke daerah konsumsi akibat banjir di sejumlah wilayah sentra produksi juga turut menyebabkan kenaikan harga bawang merah.
Stok bawang putih di Pasar Induk Keramat Jati, yang rata-rata 5-10 ton per hari, kini menipis hingga mencapai hanya rata-rata 1 ton setiap harinya. Akibatnya, harga bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati yang senilai Rp 29.000 per kilo pada tanggal 4 Maret 2013 naik menjadi Rp 45.000 per kilo pada 12 Maret 2013.
Sementara itu, harga bawang merah juga naik. Pada tanggal 4 Maret 2013, harganya tercatat Rp 21.000 per kilogram (kg), tetapi pada 12 Maret 2013 harganya naik menjadi Rp 40.000 per kg.
Srie menegaskan, importasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, bukan untuk mengurangi pendapatan petani. Menurut data pemerintah, produksi bawang putih nasional rata-rata 14.200 ton per tahun, sementara kebutuhan mencapai 400.000 ton per tahun.
"Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, bawang putih masih perlu diimpor. Namun, Kemendag terus bersinergi dengan Kementan dalam mendorong produksi bawang putih lokal melalui permintaan konsumen dengan meningkatkan edukasi kepada konsumen agar dapat mendiversifikasi permintaan mereka terhadap bawang putih lokal yang saat ini kurang diminati," imbuh Srie.(Kontan/Handoyo, Asnil Bambani Amri)
Sumber :
KONTAN

Harga Bawang Putih Sentuh Rp 70.500



Pedagang bawang tengah melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013). Harga bawang merah dan putih terus menanjak dalam satu pekan terakhir, diakibatkan kurangnya pasokan. Pedagang berharap kepada pemerintah untuk menstabilkan pasokan bawang ke Jakarta. Berdasarkan rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH), yang disetujui Kementerian Pertanian, kuota impor bawang putih pada semester I tahun 2013 sebanyak 160.000 ton.

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perdagangan telah memantau sejumlah pasar tradisional dan pasar modern di Jakarta terkait harga bawang putih dan bawang merah. Hasilnya, harga bawang putih tertinggi Rp 70.500 per kg dan bawang merah Rp 64.000 per kg.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan pihaknya telah memantau harga bawang merah dan bawang putih di satu pasar induk, satu pasar modern, dan enam pasar tradisional di DKI Jakarta. "Hasilnya, untuk bawang merah terendah Rp 40.000 per kg dan tertinggi Rp 64.000 per kg. Serta bawang putih terendah Rp 37.000 per kg dan tertinggi Rp 70.500 per kg," ujar Srie dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (14/3/2013).
Srie menambahkan, pantauan tersebut dilakukan Kementerian Perdagangan pada 12 Maret lalu di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Rawamangun, Pasar Bulak, Pasar Klender, Pasar Koja, Pasar Grogol, Pasar Inpres Pos Pengumben, dan pasar modern Carrefour.
Dalam temuannya, harga bawang merah terendah di Pasar Koja dan Pasar Inpres Pos Pengumben sebesar Rp 40.000 per kg dan tertinggi di Carrefour Rp 64.000 per kg. Sementara itu, bawang putih terendah merupakan jenis banci Rp 37.000 per kg di Pasar Grogol dan bawang putih jenis Kating tertinggi sebesar Rp 60.000 per kg di Pasar Klender dan Pasar Induk Kramat Jati.
"Sementara itu, untuk bawang putih KW 1 ditemukan di Carrefour seharga Rp 70.500 per kg," tambahnya.
Di sisi lain, pemerintah akan terus mendorong peningkatan produksi bawang putih lokal. Ia menilai bahwa importasi yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bukan untuk mengurangi pendapatan petani di dalam negeri. Menurut data pemerintah, produksi bawang putih nasional rata-rata 14.200 ton per tahun, sementara kebutuhan konsumsi dalam negeri sebesar 400.000 ton per tahun.
"Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, bawang putih masih perlu diimpor. Namun demikian, kami akan terus bersinergi dengan Kementrian Pertanian dalam mendorong produksi bawang putih lokal melalui permintaan konsumen dengan meningkatkan edukasi kepada konsumen agar dapat mendiversifikasi permintaan mereka terhadap bawang putih lokal yang saat ini kurang diminati," tambah Srie.

http://bisniskeuangan.kompas.com  

Minggu, 10 Maret 2013

Harga Beras Naik, Diperkirakan Kembali Normal Maret 2013


BANDA ACEH – Harga beras di pasaran mengalami kenaikan sejak Desember 2012 lalu. Harga beras diperkirakan baru akan stabil pada Maret 2013 nanti. Kenaikan ini disebabkan akibat musim kemarau dan kelangkaan beras.
  BANDA ACEH – Harga beras di pasaran mengalami kenaikan sejak Desember 2012 lalu. Harga beras diperkirakan baru akan stabil pada Maret 2013 nanti. Kenaikan ini disebabkan akibat musim kemarau dan kelangkaan beras.
Hal tersebut disampaikan oleh pemilik grosis beras dan emping ARACO di Jalan Ahmad Yani Peunayong Banda Aceh, Saini, kepada ATJEHPOSTcom, Kamis, 17 Januari 2013.
Kenaikan harga beras katanya Saini tergantung dari jenis beras itu. Saat ini katanya harga yang paling tinggi untuk beras Tangse. Satu sak beras Tangse ukuran 15 kilogram dijual dengan harga Rp 135 ribu, biasanya hanya berkisar Rp 120-125 ribu saja.
“Di sini beras yang paling bagus beras Tangse, dan beras paling rendah jenis Keumala,” ujarnya.
Untuk beras Keumala katanya juga mengalami kenaikan harga. Jika sebelumnya hanya Rp 115 ribu untuk sak 15 kilogram, sekarang naik Rp 10 ribu persak.
“Bulan Desember hingga Februari sedang musim paceklik, atau sering disebut musim kemarau. Itu yang menyebabkan harga beras naik. Kira-kira akan stabil kembali nanti pada bulan Maret,” ujarnya.[] (ihn)



http://atjehpost.com/


Stok Beras Bulog Sampai Juni 2013




PURWOKERTO, suaramerdeka.com - Perum Bulog Subdivre IV Banyumas menyatakan kesiapannya menyalurkan beras untuk keluarga miskin (raskin). Apalagi stok beras yang tersedia di gudang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Juni 2013.
"Kami siap melayani pendistribusian beras kepada masyarakat. Cuman, persoalannya sekarang Pemkab masih menunggu daftar nama penerima raskin dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), sehingga raskin belum bisa didistribusikan," terang Kepala Humas Perum Bulog Subdivre IV Banyumas M Priyono.
Menurutnya, persediaan di gudang bulog saat ini mencapai sekitar 35 ribu ton beras. Persediaan itu sangat mencukupi untuk penyaluran sampai enam bulan kedepan. "Malah kalau melihat pagu raskin tahun ini yang turun sekitar 16%, stok beras di Bulog lebih dari cukup," terangnya.
Priono menambahkan, stok setara beras di gudang bakal bertambah banyak lantaran pada Maret tahun ini sejumlah wilayah di Eks Karesidenan Banyumas memasuki masa panen padi.
"Pada bulan itu kami akan menyerap setara beras kepada petani melalui kelompok tani dan para mitra kerja bulog," katanya.
Sementara itu, penyaluran beras untuk keluarga miskin (raskin) di Kabupaten Banyumas pada awal tahun ini dipastikan molor. Biasanya didistribusikan pekan pertama, namun hingga pekan kedua belum juga disalurkan.
Padahal, raskin sangat dibutuhkan para rumah tangga penerima menyusul harga beras di sejumlah pasar tradisional saat ini semakin melonjak. Harga beras konsumsi masyarakat kualitas medium saat ini telah menembus Rp 8.000/kg -
Rp 8.500/kg.
Warga Desa Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas Sinta (25), mengharapkan Pemkab segera melangkah untuk menekan harga beras di pasaran yang kian naik. "Percepatan penyaluran raskin sangat dibutuhkan untuk menambah persediaan beras di masyarakat," ujarnya.


http://www.suaramerdeka.com

Kamis, 07 Maret 2013

Harga Kebutuhan Bahan Pokok Tanggal 06 Maret 2013

LAPORAN  HARGA KEBUTUHAN BAHAN POKOK
DI WILAYAH KOTA BLITAR
Hari/ tanggal :  Rabu,  6 Maret  2013
No.
Jenis Komiditi
Satuan
Harga Eceran
1
2
3
4 (Rp)
1. Beras    
  -       Beras Bengawan
Kg
8.500
  -       Beras Mentik
Kg
8.600
  -       Beras IR 64
Kg
7.500
2. Gula Pasir- Luar Negeri- Dalam Negeri
 Kg
 11.000
3. Minyak Goreng    
  - Bimoli Botol/Kemasan (sps)- Bimoli Botol/Kemasan (sps)
620  ml
2 ltr
13.500
25.500
  - Tanpa Merk/Minyak Curah
Kg
9.400
4. Daging    
  -       Sapi Murni
Kg
85.000
  -       Ayam Broiler
Kg
25.000
  -       Ayam Kampung
Ekor
45.000
5. Telur    
  -       Ayam Ras/ Petelur
Kg
16.000
  -       Ayam Kampung
Kg
26.000
6. Susu    
  -         Kental Manis Bendera
397 g/kl
9.200
  -         Kental Manis Indomilk
385 g/kl
8.500
  -         Susu bubuk Bendera (instan)
400 g/dos
27.000
  -         Susu bubuk Indomilk (instan)
400 g/dos
26.000
7. Jagung Pipilan kering
Kg
5.000
8. Garam    
  -       Garam Beryodium Bata
Buah
500
  -       Garam Beryodium Halus
Kg
3.000
9. Tepung Terigu Segitiga Biru
Kg
6.500
10. Kacang Kedelai- Eks Impor- Lokal
 Kg
Kg
 8.500
8.500
11. Mie Instan Indomie Kari Ayam
Bungkus
1.300
12. Cabe    
  -         Cabe Merah Besar Keriting
Kg
17.000
  -         Cabe Merah Besar Biasa
Kg
17.000
  -         Cabe Rawit
Kg
32.000
13. Bawang    
  -          Merah
Kg
25.000
  -          Putih
Kg
33.000


 
       
1
2
3
4 (Rp)
14 Ikan Asin Teri
Kg
40.000
15. Kacang    
  -       Kacang Hijau
Kg
11.500
16. Kacang Tanah
Kg
21.000
17. Ketela Pohon
Kg
2.000
18. Sayur Mayur    
  -       Kol/Kubis
Kg
4.000
  -       Kentang
Kg
6.250
  -       Tomat
Kg
10.000
  -       Wortel l-       Buncis
Kg
Kg
7.000
4.000
19. Semen    
  - Semen Gresik ( Abu – abu )
40 Kg/sak
51.000
  - Semen Tiga Roda ( Abu – abu )
50 Kg/sak
48.500
  - Semen Holcim
50 Kg/sak
48.000