Kamis, 14 Maret 2013

Harga Bawang Putih Sentuh Rp 70.500



Pedagang bawang tengah melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013). Harga bawang merah dan putih terus menanjak dalam satu pekan terakhir, diakibatkan kurangnya pasokan. Pedagang berharap kepada pemerintah untuk menstabilkan pasokan bawang ke Jakarta. Berdasarkan rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH), yang disetujui Kementerian Pertanian, kuota impor bawang putih pada semester I tahun 2013 sebanyak 160.000 ton.

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perdagangan telah memantau sejumlah pasar tradisional dan pasar modern di Jakarta terkait harga bawang putih dan bawang merah. Hasilnya, harga bawang putih tertinggi Rp 70.500 per kg dan bawang merah Rp 64.000 per kg.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan pihaknya telah memantau harga bawang merah dan bawang putih di satu pasar induk, satu pasar modern, dan enam pasar tradisional di DKI Jakarta. "Hasilnya, untuk bawang merah terendah Rp 40.000 per kg dan tertinggi Rp 64.000 per kg. Serta bawang putih terendah Rp 37.000 per kg dan tertinggi Rp 70.500 per kg," ujar Srie dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (14/3/2013).
Srie menambahkan, pantauan tersebut dilakukan Kementerian Perdagangan pada 12 Maret lalu di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Rawamangun, Pasar Bulak, Pasar Klender, Pasar Koja, Pasar Grogol, Pasar Inpres Pos Pengumben, dan pasar modern Carrefour.
Dalam temuannya, harga bawang merah terendah di Pasar Koja dan Pasar Inpres Pos Pengumben sebesar Rp 40.000 per kg dan tertinggi di Carrefour Rp 64.000 per kg. Sementara itu, bawang putih terendah merupakan jenis banci Rp 37.000 per kg di Pasar Grogol dan bawang putih jenis Kating tertinggi sebesar Rp 60.000 per kg di Pasar Klender dan Pasar Induk Kramat Jati.
"Sementara itu, untuk bawang putih KW 1 ditemukan di Carrefour seharga Rp 70.500 per kg," tambahnya.
Di sisi lain, pemerintah akan terus mendorong peningkatan produksi bawang putih lokal. Ia menilai bahwa importasi yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bukan untuk mengurangi pendapatan petani di dalam negeri. Menurut data pemerintah, produksi bawang putih nasional rata-rata 14.200 ton per tahun, sementara kebutuhan konsumsi dalam negeri sebesar 400.000 ton per tahun.
"Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, bawang putih masih perlu diimpor. Namun demikian, kami akan terus bersinergi dengan Kementrian Pertanian dalam mendorong produksi bawang putih lokal melalui permintaan konsumen dengan meningkatkan edukasi kepada konsumen agar dapat mendiversifikasi permintaan mereka terhadap bawang putih lokal yang saat ini kurang diminati," tambah Srie.

http://bisniskeuangan.kompas.com  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar